Teknologi LiveCD merupakan gagasan paling brilian dari sebuah sistem operasi, yang dalam hal ini, Linux sebagai pelopor teknologi tersebut. Dengan teknologi LiveCD, user dibuat mudah dengan interface instalasi desktop yang mudah dipahami. Dan secara khusus, distribusi Linux yang sangat akrab dengan teknologi LiveCD Install adalah distribusi Ubuntu Linux. Paket instalasi dalam sekeping CD: praktis, simpel, 100 % fungsional dan tentu saja efisien.
Selama ini, kita selalu bisa dengan mudah mem-burn iso Ubuntu Linux dalam sekeping CD, namun ternyata, untuk versi-versi terbaru Ubuntu, kita akan mengalami kesulitan mem-burn iso dalam sekeping CD, karena ukuran image yang telah membengkak. Di forum-forum Ubuntu, solusi yang paling sering diberikan adalah DVD burning, atau Live USB Flash. Cara-cara itu cukup mudah, tapi ternyata ada satu lagi cara yang lebih simpel. Bagaimana itu?
Hardisk LiveCD
Ide ini sepenuhnya terpikirkan secara tak sengaja oleh saya. Waktu itu sistem Linux saya mengalami sedikit crash karena proses instalasi software baru yang gagal, dan jadinya saya perlu menginstalasi ulang sistem Linux saya. Kebetulan, waktu itu saya kehabisan LiveCD, dan juga tak memiliki USB Flash yang berukuran besar. Lalu, secara serta-merta, ide Hardisk LiveCD-pun muncul, dan ternyata berhasil ! Eureka! Bagaimanakah caranya? Mari kita simak.
Sistem Yang Dibutuhkan
- Sebuah Partisi FAT/FAT32 berukuran <=1 GB. Jika kita memiliki sistem windows dan memiliki partisi D, E, F dst, kita bisa menggunakan salahsatu partisi tersebut.
- Unetbootin Linux. Aplikasi ini adalah aplikasi paling terkenal untuk membuat LiveUSB secara mudah. Kita bisa mendapatkannya di sini.
- p7zip-full dan mtools. Kedua paket tersebut merupakan dependensi utama agar uNetbootin Linux bisa berjalan sempurna. Kita bisa mendapatkan paket p7zip-full di sini, dan paket mtools di sini. Jika kita terkoneksi ke repositori, kita bisa juga menginstalasinya dari repositori dengan mudah : $ sudo apt-get install p7zip-full mtools
- Sebuah sembarang LiveCD, kita bisa memakai LiveCD versi lama dari linux sembarang, atau sebuah DVD instalasi lama kita, yang pasti sebuah CD/DVD Linux yang berisi loader.
Setelah semua persyaratan itu terpenuhi, langkah berikutnya adalah sebagai berikut :
- Jalankan uNetbootin Linux. Karena aplikasi ini dipaketkan sebagai static linked package, maka kita bisa menjalankannya dengan mudah dengan cara melakukan double click.
- Pada window sebelah kiri bawah, pilihlan opsi 'Show All Drives', dan pilih salahsatu partisi FAT/FAT32 milik kita, semisal /dev/sda3; /dev/sda4; dst.
- Pilih lokasi iso LiveCD kita, dan OK, tunggu hingga proses selesai. Kemudian reboot komputer.
- Masukan sembarang LiveCD/DVD Linux dan boot CD/DVD tersebut.
- Kemudian pilihlah opsi 'Boot from the 2nd harddisk'.
- Kita akan dibawa ke loader uNetbootin, lalu pilihlah opsi 'Try Ubuntu without any change..'
- Kita akan masuk ke sesi Live, dan lakukan proses instalasi seperti biasa.
- Setelah proses instalasi selesai, reboot sistem, dan hapus semua file sistem Live Hardisk, jika tidak kita butuhkan lagi. File dan folder dari sistem Live tersebut jumlahnya ada 21 buah, dengan sebuah hidden file. Akses partisi FAT tempat kita menginstalasi sistem Live, dan munculkan hidden file dengan tombol Ctrl+H. File-file sistem Live tersebut adalah: casper, dists, install, isolinux, pics, pool, pressed, .disk, autorun.inf, ldlinux.sys, dst. Kita tentu bisa membedakan dengan mudah folder-folder dokumen milik kita dengan folder-folder Live sistem Linux yang telah kita pakai.
Begitulah sekilas coba-coba saya membuat sebuah sistem Linux LiveHardisk. Opsi ini bisa juga diimplementasikan untuk membuat sebuah master instalasi Linux, sehingga sewaktu-waktu kita ingin melakukan instalasi ulang sistem, kita bisa memakainya dengan mudah. Atau, yang pasti, cara ini sangat praktis dilakukan bila kita ingin mencoba sistem baru, tetapi kebetulan tidak memiliki sebuah DVD blank untuk mem-burn iso linux.
Selamat mencoba!
Post a Comment