Latest Post

Fan Clubs Not Fanfares.

Written By Unknown on Thursday, 29 October 2009 | 00:33



Fanfares feed the egos of creators and advertisers.
Fan Clubs feed the needs of prospective and existing customers.

Fanfares are big, extrovert and short-lived.
Fab Clubs are small, introvert and long-lasting.

Fanfares aim to create water cooler moments.
Fan Clubs are the water cooler.


As connectivity gets bigger, marketing gets smaller.

Kembali Pada amaroK : Karena error pada gMusicbrowser

Written By Unknown on Tuesday, 27 October 2009 | 02:14



gMusicBrowser bawaan Zenwalk 5.2 yang buggy



Beberapa waktu yang lalu saya mencoba menginstalasi Zenwalk 5.2 GNOME. Secara keseluruhan, desktop linux berbasis Slackware ini sangat oke. Di usung dengan GNOME 2.22, dekstop ini terasa sangat cepat di komputer saya.



Aplikasi-aplikasi yang disertakan pun lumayan, walau saya harus menambah sendiri OpenOffice.org 3.0. Dari beberapa aplikasi yang by default disertakan ada satu yang cukup menarik perhatian saya, yaitu gMusicbrowser. Sekilas mirip sekali dengan aplikasi music manager amaroK, namun setelah saya coba beberapa kali, ternyata aplikasi tersebut (yang disertakan dalam Zenwalk 5.2), masih cukup buggy. Selalu saja ada error yang sama setiap kali saya menjalankan musik dengan gMusicbrowser yaitu setelah menjalankan lagu beberapa track, aplikasi ini akan berhenti memutar lagu selanjutnya. Saya coba klik-klik lagu-lagu yang ada, namun tetap saja hasilnya sama. What`s happened? Itulah, karena saya belum menjadi seorang programmer atau software analyzer, maka saya hanya bisa ber-bingung-ria. Hyuff!!



Karena bingung dan tidak tahu masalahnya, akhirnya saya lebih memilih menggunakan (kembali) pemutar musik kebanggaan KDE : amaroK. Setelah menimbang dan membandingkan, dari berbagai macam aplikasi music-organizer, memang amaroK masih menjadi yang terbaik, mengalahkan aplikasi sejenis yang ditulis dengan berbasis GTK : Evince, Banshee, Rhythmbox, gMusicbrowser, BMPx.



Dalam hal ini, semakin menguatkan keyakinan saya, bahwa software yang memang didesain untuk desktop linux yang ultimate memang KDE, terbukti dengan banyaknya aplikasi KDE yang memang terasa berfungsi secara ultimate, alias “hampir-tanpa-cela”. Tengoklah semisal amaroK, K3B, Kchmviewer, Kdeedu, SMPlayer dan lain sebagainya. Semua berfungsi dengan hampir-sempurna, dan dengan interface yang cantik.



Selamat ber-Linux !

Enam Langkah Mudah Membuat Linux LiveUSB

Written By Unknown on Friday, 23 October 2009 | 17:03









Dewasa ini, ada tren baru untuk teknologi komputer, yaitu Netbook. Sebuah perangkat komputer esktra mini yang biasanya di persenjatai dengan Intel Atom, HDD 160/250, 1 GB RAM dan layar 10 Inchi. Fitur-fitur mendasar masa kini tentu ada : wifi (WLAN) dan webcam.



Satu keunggulan dari produk netbook adalah mobility. Ukurannya yang extra-mini membuatnya bersifat sangat portabel. Ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Bisa diselipkan ditas kuliah / sekolah dengan leluasa. Selain itu, dengan adanya WLAN, kita sudah bisa dengan asyik menikmati hotspot menggunakan netbook. Kapasitas RAM yang lumayan juga membuat produk ini, walau berukuran kecil, mempunyai kinerja yang cukup cepat, untuk penggunaan sehari-hari (Internet, Office, Audio-Video).



Dan satu kekurangan utama dari produk ini adalah : Tidak adanya optical drive (DVD). Tentu saja ini cukup merepotkan bilamana kita ingin menginstal sistem operasi. Lalu bagaimana? Buat saja LiveUSB Linux. Caranya amat sangat mudah. Mari kita simak.



Pertama, download iso Linux yang kita inginkan (Ubuntu, MandrivaOne). Bisa juga installer besar Linux seperti Fedora, OpenSUSE, Mandriva atau Slackware, dengan kompensasi kita harus menyediakan USB dengan kapasitas besar (8 GB/di atas 5 GB).

Kedua, download sebuah aplikasi pembuat LiveUSB yang sifatnya sangat praktis dan luar biasa hebat, namanya adalah unetbootin. Ada versi Linux dan Windows dari aplikasi ini. Untuk versi linux sendiri, bentuknya adalah sebuah static linked binari, alias satu file yang bisa di eksekusi langsung dengan di double-click. Luar biasa praktis bukan?

Ketiga, colokkan USB Flashdisk kita ke desktop Linux kita yang sudah ada.

Keempat, hapus/kosongkan USB Flashdisk. Tetaplah mount USB Flashdisk.

Kelima, double-click binari unetbootin-linux-xxx dan akan diminta password administrator Linux kita.

Keenam, setelah masuk jendela unetbootin, pilihlah file iso linux kita, dan klik OK. Pilihan distribution dan version kosongkan saja, itu tidak diperlukan. Tunggulah beberapa saat hingga completed.



Jadilah sekarang kita memiliki sebuah LiveUSB yang bisa kita gunakan untuk menginstal desktop Linux di perangkat Netbook. Sangat praktis sekali. Satu keunggulan LivcUSB dibanding dengan LiveCD adalah lebih ringan untuk di boot dan di jalankan.



Selamat ber-Linux !



Catatan teknis : Agar aplikasi unetbootin berjalan sempurna, dibutuhkan satu paket dependensi, yaitu p7zip-full. Paket ini ada di repositori distribusi mayor, yang salahsatunya adalah Ubuntu. Untuk mengisntalnya sangat mudah : sudo apt-get install p7zip-full.

Tips Membuat Desktop Ubuntu Cepat dan Nyaman (Kasus Lab Komputer Kampus)

Written By Unknown on Thursday, 22 October 2009 | 16:12

Musnahkan saja Compiz hingga bersih dari komputer!



Aktifkan sesi 'reduced_recources' pada window manager Metacity



Buang / non-aktifkan aplikasi/modul pre-loaded yang tidak perlu



Jangan aktifkan virtual desktop, boros memory. Desktop cukup satu



Buang applet tidak perlu dari panel GNOME





Alhamdulillah, lab internet kampus saya sudah melakukan migrasi OS ke Ubuntu Hardy. Saya cukup gembira menyambutnya. Namun apa jadi? Setelah saya coba performance dari desktop Ubuntu di lab internet kampus saya tersebut, hasilnya adalah : saya gemas (sedikit jengkel) !



Kenapa coba? Entah karena setting entah-berantah apa yang berantakan, desktop Ubuntu Hardy jadi terasa amat sangat berat sekali untuk multi-tasking. Bisa dibandingkan, saya hanya membuka Firefox dan OpenOffice.org, namun desktop sudah mendekati hung! Argh! Apa yang salah? Mari kita simak!

Ternyata memang ada beberapa detil yang belum diperhatikan oleh admin lab internet di kampus saya, yang jika mau ditekuni, akan bisa menghasilkan performa desktop Linux yang maksimal. Apa saja itu?



Satu. Modul yang di-load! Lab internet yang tidak memakai sound tidak perlu me-load modul pulse-audio, dan juga bluetooth, dan juga evolution alarm notifications, dan juga beberapa yang lain. Untuk me-non-aktifkan modul yang tidak diperlukan pada desktop, ada di menu System>Preferences>Sessions. Pada jendela konfigurasi modul pre-load, aktifkanlah modul-modul ini saja : Network Manager, dan Volume Manager. Selebihnya harus di-non-aktifkan dengan di un-check, atau bila perlu di-delete. Dibuangnya modul-modul tak berguna, akan sangat membantu menghemat memori karena mengurangi beban kerja modul yang bekerja sebagai background proccess.



Kedua. Paling tabu! Jangan pernah aktifkan Compiz! Mubadzir total! Compiz hanya mainan anak kecil, tak dibutuhkan untuk pekerjaan orang dewasa! Un-install saja paket Compiz dan semua pernak-perniknya dari sistem.



Ketiga. Aktifkan opsi menghemat resources pada window manager metacity (Window Manager GNOME). Untuk melakukannya, gunakan aplikasi gconf-editor yang merupakan utiliti dasar desktop Ubuntu. Tekan Alt+F2, ketik 'gconf-editor' (tanpa petik), enter. Pada jendela konfigurasi gconf-editor, masuk ke menu Apps>Metacity>General, kemudian di kolom sebelah kanan (nilai konfigurasi), cari sebuah string bernama "reduces_resources" (tanpa petik). Centanglah string tersebut, dan rasakan, sekarang desktop Ubuntu menjadi jauh lebih responsif!



Keempat. Ini juga tabu! Jangan aktifkan virtual desktop kecuali hanya satu. Sungguh amat mubadzir! Caranya, pada panel bawah sebelah kanan, pada desktop pager preview, klik kanan dan properties, dan turunkan jumlah desktop dari dua (default), menjadi satu.



Terakhir. Buang semua aplet dalam kedua panel GNOME yang tidak diperlukan. Aplet yang tidak diperlukan tersebut adalah desktop pager preview (panel bawah sebelah kanan dekat trash), aplet user switcher, yang ada di panel atas sebelah kanan sebelah tanggal, yang bertulis nama user yang aktif. Aplet terakhir yang tak berguna adalah aplet tombol shutdown yang ada di panel atas paling kanan. Apa kegunaan membuang item-item (aplet) dalam panel? Kegunaannya adalah untuk mempercepat proses load desktop GNOME.



Demikian sedikit tip dari saya, semoga berguna bagi kita yang mengelola lab internet di kampus / sekolah. Agar Linux terasa nyaman dan memuaskan bagi maha/siswa.



Hidup Linux! Selalu!

Social Media Guru.

Word Of Mouth.


Lately, I've noticed a worrying increase in conversations and conferences around the issue of word of mouth and influencers. The industry's reaction to the realisation that people are ignoring their messaging is seemingly to search for an alternate way to control the message.

But if you're asking how do we generate word of mouth around our product/service, you're asking the wrong question. It leads to short-lived stunts, misplaced sponsorships and seemingly the resurrection of the debunked concept of the influencer. The latter can be the only explanation for a new frozen fish campaign in the UK being fronted by a retired rugby player.

The question is not how do we generate word of mouth? The question is how do we make our product/service so remarkable that it generates word of mouth?

The answer is to create and continually improve a product/service that makes the users feel better about their lives - whether that be in terms of perceived desirability, genuinely increased enjoyment or improved capabilities and confidence. And that's why generating authentic and persisting word of mouth is so difficult.

Light And Shade And Marketing Myopia.

Written By Unknown on Friday, 16 October 2009 | 02:57


If you go down to the Tate Modern today, this installation will greet you. All the pre-publicity described it as terrifying, but it is essentially a very large, unlit metal container into which you ascend. It's not very terrifying and it's not actually very dark. Your eyes soon adjust and easily discern the other people therein.

A couple of years ago, I walked into Anthony Gormley's steam cloud cube at the Hayward Gallery and was completely disoriented. I couldn't see beyond a couple of inches in front of me and people were consistently bumping into each other. It was an eye-opening experience.

Photograph taken by Stephen White

It turns out that black isn't necessarily dark and that white can be. Marketers should be very pleased about that. Too often, they're not.

Addendum: And sometimes, like art critics, they even get indignant if their users don't react as expected or, worse still, told.

The 8 Ps Of Performance Marketing.

Written By Unknown on Wednesday, 7 October 2009 | 23:55

Expanding upon the thinking behind my post about the lessons of live performance for marketers, I've come up with eight attributes of great performance. They all begin with P. That's the law.

Presence: Great performers command their stage.
You should command your category.

Purpose: Great performers exude so that their presence is unquestioned.
You have to similarly exude a sense of purpose, the reason you’re there.

Personality: Great performers radiate humanity and enjoyment.
You should too.

Prescience: Great performers never seem dated.
You'll be supplanted by the new if you don't do the same.

Poise: Great performers adapt to their audience, but crush hecklers.
You should listen to your users, but ignore or destroy trolls.

Playfulness: Great performers understand the power of humour and play.
You will slowly alienate your audience if you insist on being too serious.

Pacing: Great performers never coast.
You risk losing your audience if you do.

Persistence: Great performers don’t assume an encore, they earn it.
You should too.

Misanthropic Marketing.

Written By Unknown on Tuesday, 6 October 2009 | 08:51

I received an unsolicited email the other day.

Apologies for the out of the blue email. However, we thought that you may be interested in a free guest post for your blog which is based on SEO, Internet and viral marketing. The article will be completely free, unique and written specifically for your blog. The article will contain a link back to our website as per my email signature.

The article will be written by ********* who is a well-known SEO expert and internet marketer. He was rated #2 most influential marketer in the UK and 37th in the world in 2008. He also helps many large well-known household brands improve their visibility on the internet.

We would love to add to your already well-written and informative blog. As previously mentioned it will be completely free and we will produce the article within a few days if you agree to accept our offer.


Of course, I have never heard of this great influencer. And I somehow doubt his credentials given his desire to introduce a totally different tone of voice onto this blog. Hasn't he read about "authenticity" or does he just spin that to his doubtless myriad clients?

For better or worse, everything here comes from me (and that incidentally is why I have been posting less frequently lately - I'm keen to avoid repeating myself for the sake of writing a post). There are no third parties and if I have nothing new to say, then I won't be writing anything. I practice what I preach. My "well known" correspondent doesn't. He's not interested in my readers, he's interested in what they can do for him. Don't let your company fall into the same trap.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Turorial Grapich Design and Blog Design - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger