Latest Post
Showing posts with label mandriva. Show all posts
Showing posts with label mandriva. Show all posts

Indah, Lengkap dan Cepat : Mandriva 2009.1 Spring Yang Powerful

Written By Unknown on Thursday, 16 July 2009 | 00:54





Mandriva Linux 2009.1 (Spring) telah rilis. Apa yang baru?



Pertanyaan yang lebih tepat mungkin, kenapa Mandriva? Paska-popularnya Ubuntu, banyak user Linux yang kemudian lebih memilih Ubuntu sebagai desktop Linux. Alasanya tentu kemudahan dan dukungan teknis. Namun banyak yang lupa, dari sekian banyak desktop Linux, Mandriva Linux boleh dikatakan merupakan pioner desktop Linux yang user friendly dan powerful. Di masa awal Mandriva (yang waktu itu bernama Mandrake Linux), Mandriva adalah desktop Linux yang sangat popular dan disukai banyak end user karena kemudahan penggunaan dan manajemen sistem nya.



Kini, Mandriva tetap bertahan dan justru semakin mantap dalam hal menghadirkan desktop yang indah, elegan dan mudah digunakan. Di versi 2009.1, Mandriva menghadirkan desktop dan software-software terbaru. Salah satu yang paling terasa adalah penghadiran software DVD/CD burner K3B versi 1.66 yang merupakan versi K3B untuk KDE4. Penyertaan K3B 1.66 ini terasa sangat bermanfaat manakala kita memilih dekstop GNOME. Apa sebab? Karena pada Mandriva 2009.0, jika kita menggunakan default desktop GNOME, kita tidak bisa menginstalasi K3B dari DVD installer Mandriva. Penyebabnya adalah K3B yang disertakan adalah versi 1x untuk KDE3, sementara paket dependensi KDE yang disertakan adalah KDE4.



Aplikasi lain yang baru yang disertakan dalam Mandriva 2009 Spring cukup banyak, salah satunya yang saya sukai adalah SMPlayer. Aplikasi front-end Mplayer terbaru, yang sangat powerful.



Secara keseluruhan, Mandriva 2009.1 (Spring) sangatlah memuaskan, dengan satu nilai minus, yaitu dukungan mirror repositori online yang belum se-lengkap Ubuntu atau Debian. Untuk mendapat aplikasi-aplikasi lain yang belum ada di DVD instalasi, kita harus mencarinya di repositori online buatan komunitas Mandriva yang terpisah-pisah. Mungkin suatu saat nanti ada yang berkenan mengumpulkan repositori Mandriva di seluruh dunia menjadi satu mirror yang lengkap dan mudah di akses (Amiin).



Selamat ber-Linux ! ^_^



Yang Serba 'Mudah' di Desktop Linux : Konfigurasi Repositori Lokal di Mandriva Linux

Written By Unknown on Sunday, 14 June 2009 | 01:56







Mandriva Linux adalah salah satu pemain senior dalam hal desktop Linux. Keindahan desktop dan kemudahan penggunaan adalah nilai jual utama Mandriva Linux. Selain itu distribusi ini juga menyertakan kumpulan driver hardware yang lengkap dalam bundel distribusinya. Tidak heran jika ada beberapa distribusi yang di turunkan dari Mandriva Linux, yang pada akhirnya juga menjadi distribusi yang populer, sebagai contoh adalah PCLinuxOS.



Walaupun secara keseluruhan manajemen sistem desktop Mandriva cukup mudah, ada satu pertanyaan simpel yang perlu dibahas, yaitu bagaimana cara menambahkan repositori lokal di Mandriva untuk dipakai dalam hal manajemen software?



Manajemen software Mandriva sama sekali tidak sulit. Sama seperti distribusi besar lain, cara kerja manajemen repositori paket Mandriva memiliki alur kerja sebagai berikut :



media_info > metadata / database paket RPM yang ada dalam repositori. Letaknya satu folder dengan kumpulan paket RPM yang ada dalam sebuah repositori. Metadata ini sama persis fungsinya dengan repodata milik keluarga Fedora/Red Hat dan Packages.gz milik keluarga Debian.

urpmi > merupakan manajemen software utama Mandriva Linux.



Akan lebih mudah kalau kita mempunyai repositori lokal (misal DVD) yang telah di lengkapi metadata, tetapi walau belum pun, membuat metadata urpmi milik Mandriva sangatlah sederhana. Berikut langkah-langkah konfigurasi dan penggunaan repositori lokal di Mandriva Linux :



Pertama, buat terlebih dahulu metadata repositori. Caranya, kita masuk ke direktori yang berisi kumpulan paket RPM :



$ cd folder_kita

$ su

# genhdlist



Kedua, masukan repositori lokal kita, dengan cara yang sangat simpel sekali :



# urpmi.addmedia nama_repo_terserah_kita file://lokasi_repo

misal :

# urpmi.addmedia repo_lokalku file://home/alwan/repo



Setelah itu, langkah terakhir kita tinggal menginstalasi paket yang kita inginkan. Bisa dengan perintah urpmi dari terminal :



# urpmi nama_paket



Bisa juga instalasi paket dari Mandriva Control Center (yang juga sangat praktis). Di Mandriva Control Center, semua sudah tersedia. Jika kita telah menambahkan lebih dari satu alamat repositori lokal, kita bisa memilih repositori lokal mana yang akan di gunakan (enable) atau yang di non-aktifkan untuk sementara (disable).



Begitulah! Sangat-sangat simpel sekali!



Selamat ber-Linux !



Tidak Serumit Yang Dikira, Walau Belum Sesimpel Windows! Upgrade OpenOffice.org 3 di Linux Lama

Written By Unknown on Friday, 12 June 2009 | 05:17











OpenOffice.org adalah salah satu aplikasi office suite open source paling terkenal saat ini, terutama di lingkungan desktop Linux dan Free-Unix. Bahkan, di sebagian besar distribusi Linux dan free-unix, OpenOffice.org dijadikan software office suite default yang dibundel dengan paket distribusi.



Namun, ada satu kondisi dalam sistem pendistribusian software di lingkungan desktop Linux yang mungkin terasa janggal bagi pengguna baru desktop Linux. Karena banyaknya variabilitas software dan sangat cepatnya siklus development software di Linux, dalam dunia Linux, alur dan motode pendistribusian software jadi terasa agak ribet. Karena variabilitas software yang begitu banyak, dan banyak software dalam Linux yang dikembangkan dari software yang lain dan seterusnya. Pada akhirnya, pengembangan sotfware di Linux menjadi rantai yang berurutan dan menciptakan banyak ketergantungan-ketergantungan antar paket software.



Dan yang paling repot adalah, developer paket ini dan itu yang saling bergantung, adalah orang atau tim yang berbeda dan tidak berada dalam satu atap atau satu tim development. Inilah inti dari sistem Linux, komunitas! Paket software dikembangkan secara 'keroyokan' oleh banyak orang atau tim yang berbeda, dimana antara paket software ini dan itu berhubungan, karena paket itu di bangun dengan menggunakan paket ini dan yang lainnya. Terkesan rumit memang!



Akibat dari alur development software di Linux itulah, user sering mengalami kesulitan saat ingin melakukan upgrade versi software yang ada dalam desktop Linux mereka. Setiap distribusi Linux yang ada, membangun kumpulan paket software sendiri yang sesuai dengan sistem distribusi Linux mereka yang juga beragam (versi rilisnya). Dalam satu lingkup distribusi Linux tertentu saja, antara versi paket software untuk versi rilis distribusi yang ini, tidak cocok untuk dipakai di versi rilis distribusi yang itu, dan sebaliknya! Hwaduh! Repyot sekali! Jika user ingin melakukan upgrade versi software tertentu, kemungkinan besar harus juga melakukan upgrade seluruh sistem desktop miliknya. Penyebabnya tak lain adalah versi software yang ingin di upgrade membutuhkan satu paket dasar yang juga di butuhkan oleh semua software yang ada! Memang ada teknik lain semisal melakukan symblic link terhadap paket paling dasar yang di butuhkan oleh software yang ingin di upgrade, tetapi prosesnya lebih melelahkan!



Dalam banyak kesempatan, saya sering berpikir, alangkah indahnya kalau nanti sistem Linux dengan distribusi softwarenya lebih terstandarisasi. Upgrade software ini-itu lebih mudah dan independen. Atau paling tidak, user di berikan pilihan, untuk melakukan upgrade keseluruhan, atau menggunakan versi paket software / library 'seadanya' dengan kemungkinan operasional paket yang tidak maksimum.



Walau terkesan rumit, tapi tidak bisa di pungkiri, keberagaman dalam dunia Linux adalah kunci dan inti dari perekembangan Linux itu sendiri. Dan beberapa development software besar di dunia Linux menyadari hal itu. Mereka lebih memilih memaketkan software secara 'independen' dengan membawa semua paket library yang dibutuhkan dalam distribusi binary installer software mereka. Salah satu yang sudah melakukan itu adalah Sun Microsystem. Sebagai pengembang utama OpenOffice.org, sekarang sudah memaketkan paket OpenOffice.org secara independen. Jika kita mendownload versi terbaru untuk keluarga distribusi Linux kita (RPM, Debian atau Slackware), kita bisa melakukan instalasi dengan sangat mudah, tentu saja dengan manajemen sotfware milik distribusi Linux yang kita gunakan. Semua paket yang dibutuhkan sudah di bundel, termasuk Java Runtime Environtment.



Sebagai sampel, kali ini saya ingin bercerita mengenai upgrade OpenOffice.org 3.0 di desktop Mandriva Linux 2008 saya. Langkahnya sangat simpel sekali.



Pertama, tentu kita harus download bundel installer OpenOffice.org 3.0 versi RPM di situsnya. Kita akan mendapatkan archive tar.gz. Kedua, kita tinggal meng-ekstraksi paket archive tersebut. Sebelum menginstalasi, akan lebih aman kalau kita membuang dulu semua paket OpenOffice.org versi lama yang ada di sistem Mandriva Linux 2008 agar menghindari crash yang mungkin terjadi. Caranya tentu mudah, kita tinggal masuk ke Mandriva Control Center, bagian Software Management, dan cari paket OpenOffice.org dan buang semua paket OpenOffice.org yang ada. Ketiga, kita masuk ke direktori hasil ekstraksi dan jalankan file setup melalui terminal :



$ su

# ./setup



Akan muncul wizard grafikal yang indah, kita tinggal menekan next dan next! Setelah selesai kita tinggal masuk ke Gnome/KDE Menu dan paket OpenOffice.org 3.0 sudah ada di bagian 'Office'. Kita jalankan salah satunya, dan akan bertemu dengan halaman 'first using welcome screen'. Mengisi akun nama, dan pilihan 'automatic update', 'register/not'. Karena tak ada internet, lebih praktis kita disable 'automatic update' dan juga kita pilih 'I dont want to register'. Sekarang, kita telah mendapati OpenOffice.org 3.0 terinstalasi dengan manis di desktop Mandriva Linux 2008 yang juga elegan dan indah.



Selamat ber-Linux ! ^_^



 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Turorial Grapich Design and Blog Design - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger