Latest Post
Showing posts with label kde 4. Show all posts
Showing posts with label kde 4. Show all posts

Meringankan Desktop KDE 4 di Kubuntu Jaunty

Written By Unknown on Friday, 4 September 2009 | 11:10





Kubuntu 9.04 Jaunty Jackapole datang dengan KDE 4.2.2. Dari sekian banyak pernak-pernik keindahan desktop KDE 4 yang menawan, ternyata Kubuntu Jaunty dengan KDE 4.2.2 menyisakan satu kekurangan yang agak menggangu, yaitu agak berat bila dijalankan pada PC tua dan dengan resolusi lebar.



Sebagai contoh teknis, sistem saya adalah :

P IV 2,4 Ghz / Memori 512 MB

Resolusi maksimal 1280x1024 piksel



Dengan sistem tersebut, tiap saya menggerak-gerakan pointer ke segala arah di desktop, akan terasa patah-patah dan agak berat. Saya sempat agak kesal dan ingin membuang Kubuntu dari PC saya, tetapi akhirnya saya mendapat satu trik untuk membuat desktop Kubuntu Jaunty terasa lebih ringan.



Trik tersebut adalah : jalankan compositing manager ! Karena saya memakai PC tua, maka saya menggunakan xcompmgr compositing manager, sebuah aplikasi compositing manager kecil yang ringan. Untuk menginstalasinya sangat mudah ;



$ sudo apt-get install xcompmgr



Agar xcompmgr jalan otomatis waktu booting sistem, masukan program tersebut ke daftar autostart applications. Caranya sangat mudah, jalankan run (Alt+F2), lalu ketik 'autostart' (tanpa petik).



Pada jendela konfigurasi autostart, pilih 'Add Program', dan ketikan 'xcompmgr' pada bagian custom applications, dan Apply.



Sekarang, desktop Kubuntu Jaunty dengan KDE 4 sudah lebih ringan dan nyaman digunakan !



Selamat ber-desktop Linux !





A Bug Found in Kubuntu 9.04 Jaunty

Written By Unknown on Thursday, 13 August 2009 | 23:16



I already install Kubuntu 9.04 Jaunty on my PC, and I founded a (non critical) bug. Kubuntu 9.04 that using KDE 4.2.2 desktop is a wonderful and elegance distro. I really enjoy to explore the desktop and the whole applications inside Kubuntu. I always enjoy explore Kubuntu until I got a little and non critical bug.



When I go to the Dolphin file manager and I want to look at /root disk usage properties, the Dolphin file manager will be error. I try to look the /root disk usage properties by right-click at /root directory, and choose properties.



Its not a big trouble but its feels uncomfort to me because I want to add some other optional applications such as image editors, multimedia, games and the others.



Because of this bug, I use shell disk usage monitor by konsole x terminal :



alwan@alwan-desktop:~$ df -h



I will be so happy if the great KDEs development team would fix this bug in the next KDE 4 releases.



Thank you so much to the (K)ubuntu development team and many others wonderful Linux developer .



Happy Tux-ing !



( I love to make discussion about Linux. Just email me at blackened@telkom.net)



Asyiknya Utak-Atik KDE 4.2.2




Anyway, akhir-akhir ini saya sedang senang utak-atik KDE 4.2.2. Satu hal yang membuat saya sangat senang adalah KDE 4 ternyata jauh lebih hemat RAM di banding KDE 3. Dari saya melihat di ksysguard, KDE 4 hanya 'memakan' sekitar 200 MB RAM, untuk penggunaan normal (Amarok+OpenOffice). Beda sekali dengan KDE 3, yang walau belum menjalankan aplikasi apapun, space RAM yang dipakai sudah mencapai 400 MBan lebih.


Satu yang lebih saya senangi tentu saja adalah interface KDE 4 yang lebih elegan dengan style oxygen. Kemudian, satu yang paling saya sukai adalah applet manajemen removable media yang ada di panel KDE 4. Jika kita menancapkan USB Flash, akan ada notifikasi untuk membukanya dengan Dolphin dan saat akan meng-eject, kita hanya perlu menekan button eject. Tanda bila removable kita sudah ter-eject adalah adanya sebuah tanda centang di notifikasi panel KDE 4.


Sangat menarik sekali, semakin menambah jatuh cinta saya kepada Linux !


Selamat ber-Linux !

KDE 4.2.2 Yang Semakin Dewasa dan Menawan, Review Kubuntu 9.04 Jaunty









Distro Kubuntu 9.04 Jaunty Jackapole telah lama di rilis, tapi baru kemarin saya sempat mencobanya dan kemudian menginstalasinya di PC saya. Satu alasan yang menyebabkan saya tidak lekas mencoba Kubuntu adalah karena semenjak Kubuntu 8.10, versi default yang didistribusikan menggunakan KDE4. Sementara pada waktu itu, KDE4 masih terasa begitu banyak kejanggalan di sana-sini.



Dan saat kemarin iseng mencoba versi 9.04, desktop yang digunakan adalah KDE 4.2.2 yang terasa sudah cukup matang dan rapi.



Kesan singkat dengan Kubuntu 9.04 dan KDE 4.2.2 adalah SANGAT ELEGAN. KDE4, yang merupakan transformasi dari KDE3, masih tetap mengedepankan tampilan desktop yang elegan dan indah. Dan menurut saya, KDE 4 jauh sangat lebih elegan dalam hal penampilan.



Baiklah, apa saja yang menarik dari Kubuntu 4.2.2 ?

Booting Cepat. Kubuntu 9.04 memiliki waktu booting yang jauh lebih cepat dibanding Hardy (walau saya tak mengukurnya dengan detil. Tapi sangat cepat).

Hemat Memory. Inilah yang aneh. KDE 4 jauh sekali lebih hemat memory di banding KDE3. Bisa juga sih kemungkinan system monitor KDE3 yang buggy dan menampilkan info resources monitoring yang error, tapi memang nyata, KDE 4 justru lebih ringan dari KDE3.

Amarok 2. Aplikasi musik organizer paling maknyus dalam dunia desktop Linux telah di upgrade ke versi 2.

Dragon Player. Sebagai frontend Xine untuk KDE4, Dragon Player dipasang dan menggantikan Kaffeine. Interface dan fungsionalitasnya lebih simpel dari Kaffeine, tetapi tetap powerful.

K3B. Berhubung K3B 1.6.6 belum final release, K3B yang disertakan masih K3B versi 1x untuk desktop KDE3.

Multimedia Codec Installer. Manakala kita mencoba memutar file multimedia non-free seperti MP3, akan ada notifikasi di system tray untuk instalasi codec multimedia otomatis. Codec yang akan diinstalasi adalah MPEG Codec, Flash Codec dan codec mp3 tag reader. Bagi kita yang konek internet, silahkan saja di ikuti notifikasi tersebut dan segalanya akan berjalan sangat mudah.

Tapi bagi kita yang tidak online, dan hanya memiliki repositori lokal Ubuntu 9.04, sebaiknya jangan install flash-installer (jangan di centang). Flash-installer adalah paket kecil yang berisi skrip untuk mengunduh codec proprietary dari situs Adobe. Jika kita tidak online, apt akan mengalami error.



Bagaimana kalau kita tidak online dan juga tidak punya DVD / lokal repositori Ubuntu 9.04? Gampang! Codec utama yang dibutuhkan Amarok2 dan Dragon Player adalah libxine1-ffmpeg. Download-lah paket tersebut, dan instalasi paksa ke sistem. Bagaimana caranya?



Pertama, download paket tersebut.

Kedua, ekstraksi paket tersebut. Caranya, pada Dolphin, klik kanan dan pilih 'Extarct Archive Here'. Kemudian akan muncul archive baru lagi, yang terdiri dari data.tar.bz2 dan control.tar.gz. Ektraksi lagi dengan cara yang sama file data.tar.bz2, hingga akan muncul folder “usr”.

Lihatlah secara rekrusif ke dalam folder usr hasil esktraksi tersebut, akan ada urutan folder usr>lib>xine>plugins>1.26. Pada bagian terakhir akan ada kumpulan shared object berekstensi *.so. Pindahkan semua isi dalam direktori tersebut ke direktori /usr/lib/xine/plugins/1.26.



Caranya adalah :

Buka Konsole. Tekan Alt+F2, ketik 'konsole' (tanpa tanda petik).

Dari terminal, masuk ke folder usr hasil ekstraksi tadi.



$ cd usr/lib/xine/plugins/1.26



Kopi atau pindahkan semua isinya ke direktori sistem kita.



$ sudo mv ./* /usr/lib/xine/plugins/1.26 -v



Buka Amarok atau Dragon Player, dan sekarang sudah mampu memutar mp3 dan kawan-kawan, termasuk file video MP4 dan FLV.



Trik tersebut sangat praktis dan ampuh, tapi karena tidak di instalasi dengan dpkg / apt, maka sistem menganggap belum terinstalasi codec libxine1-ffmpeg, dan setiap start sistem akan selalu ada notifikasi untuk menginstalasi codec libxine1-ffmpeg, maka abaikan saja !!



Lalu adakah nilai minus dari Kubuntu 9.04 ini? Ada, satu, Kubuntu 9.04 tidak menyertakan aplikasi Image Editing, yang mana pada Kubuntu versi KDE3, disertakan aplikasi Krita yang sangat powerful dan mirip sekali dengan Adobe Photoshop. Bagi kita yang online atau ada repositori / DVD lokal Ubuntu 9.04, hal tersebut tentu bukan masalah, karena kita tinggal menginstalasi GIMP.



Selamat ber-eskplorasi !

Are You Ready to Amarok ?

Written By Unknown on Monday, 15 June 2009 | 05:20




Saya sering merasa aneh sendiri. Dalam keseharian, saya adalah pengguna GNOME dan XFCE, tetapi saya sangat menyukai aplikasi-aplikasi KDE. Amarok, K3B, Kid3, Krita, Kchmviewer, SMPlayer. Entah mengapa bagi saya aplikasi KDE (dan desktop KDE sendiri) terlihat sangat elegan, profesional dan taste 'Linux' sekali. Sayang sekali konsumsi memory yang lumayan boros membuat saya jarang menggunakan desktop KDE untuk 'everyday using'.

Walaupun begitu, saya tetap dan hampir selalu menggunakan aplikasi-aplikasi KDE untuk menyelsaikan pekerjaan sehari-hari. Dan yang membuat saya gembira adalah, standar desktop KDE terbaru yang ditulis dengan Qt4 yaitu KDE 4, membawa versi terbaru dari aplikasi-aplikasinya.


Sorotan saya yang paling utama tentu pada Amarok. Aplikasi Music Organizer paling powerful di desktop Linux. Jika di Amarok 1.4 (versi stabil terakhir untuk standar desktop KDE 3.5) ada banyak fitur mumpuni, bagaimana dengan Amarok 2 ? Dari splash screen Amarok 2, ada satu kalimat yang sangat provokatif dan 'anak muda' sekali : Are you ready to Amarok?


Secara keseluruhan, fitur yang dibawa Amarok 2 masih sama dengan Amarok 1.4. Perbedaan utama hanya ada pada peletakan window dan interface secara keseluruhan. Sidepane pilihan 'Contents' di hilangkan, dan di ganti dengan 'Contents' di bagian tengah window, yang berisi informasi artis-album-music art. Kemudian tombol play-pause-next-previous yang lebih elegan. Secara keseluruhan, Amarok 2 sangat elegan dan lebih powerful. Hanya saja memang, sebagai bagian dari KDE 4, Amarok 2 cukup 'boros' memory. Di lihat dari gnome-system-monitor, di situ terbaca Amarok 2 memakan memory sebesar sekitar 44 MB. Walaupun dari statistik terlihat boros memory, tapi dari kinerja riil, Amarok 2 sama sekali tidak terasa berat.


Amarok 2 sendiri merupakan bundel paket KDE 4. Distribusi besar yang menggunakan atau menyertakan paket KDE 4 dalam distribusinya, pasti menyertakan Amarok 2 dalam repositorinya atau dalam bundel desktopnya. Katakanlah Debian, Ubuntu, Mandriva, openSUSE dan Fedora. Bagi kita pengguna distribusi besar tersebut, dapat menginstalasi Amarok 2 dengan sangat mudah.

Jadi, Are You Ready to Amarok?





 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Turorial Grapich Design and Blog Design - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger